Kadang manusia terjerumus pada ketidak
tahuan dan kebodohanya tentang nikmat yang Alloh swt berikan kepada
mereka, dan mungkin salah satu manusia tersebut adalah kita, ya… kadang
manusia memiliki banyak kelebihan, baik harta, rupa dan tahta, namun
yang sungguh celaka adalah mereka yang menggunakan kelebihan tersebut
untuk bermaksiat kepada Alloh, menyalahgunakanya untuk menyesatkan
manusia, naudzubillah.
Sudah menjadi kodrat manusia memang akan
cinta kepada dunia, namun alangkah profesionalnya kita jika hal tersebut
diimbangi dengan rasa syukur dan mensyukuri apa yang telah
diberikan-Nya. Hal tersebut dapat kita wujudkan dengan cara memanfaatkan
fasilitas yang ada untuk menegakan dien dan menyeru manusia kepada
Alloh. Bukan sebaliknya yang memanfaat kesempatan dan harta yang di
miliki untuk menghalangi manusia dari jalan Alloh.
Kadang manusia tidak pernah menilai apa yang
mereka miliki, selalu saja menilai orang yang berada di sekitar dan
yang tampak oleh dia, padahal jika dia ingin sejenak menengok kebawah,
banyak ratusan bahkan ribuan orang yang masih belum bisa sepertinya.
Inilah awal dari kufur nikmat seseorang kepada Rabb penciptanya, ya…
Rabbi, ampunilah dosa dan kesalahan kami.
Jika kita sejenak ingin merenungkan siapa
kita? Sungguh jiwa ini tidaklah berharga tanpa ada pertolongan darin-Nya
dan pemberian nikmat dari-Nya. Namun kebanyakan kita tidak mengetahui
hal yang demikian, dan mungkin tidak mau tahu. Sehingga kesalahan terus
terjadi tanpa ada rasa bersalah untuk megubah segalanya dengan selalu
bermuhasabah. Kadang kita sombong dan angkuhnya di hadapan Rabb, tidak
mau tunduk kepada perintah-Nya, walau hanya lima menit untuk menundukan
seluruh anggota tubuh sungguh berat terasa bagi orang-orang yang
memiliki penyakit hati di jiwanya kecuali mereka yang diberikan petunjuk
oleh Alloh.
Alloh SWT berfiraman:
“Dan nikmat apapun yang kalian dapatkan adalah datang dari Allah.” (An-Nahl: 53)
Duhai celaka orang yang meyelahgunakan
nikmat yang telah Alloh berikan, dan kemudia ia gunakan nikmat tersebut
untuk bermaksiat kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dengan bangga dan
congkaknya manusia seperti ini hingga ia merasa bahwa dirinyalah
penyebab ia sukses dan penyebab keberhasilanya, padahal telah jelas
firman Alloh pada ayat di atas. Kemudian Allo SWT berfirman:
“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah niscaya kalian tidak akan sanggup.” (An-Nahl: 18)
RENUNGKAN SIAPA DIRIMU..!
Kita diciptakan dari setetes air yang hina,
kemudian segumpal darah, segumpal daging, tulang belulang dan menjadi
bentuk yang disempurnakan, namun kita banyak yang lupa akan tujuan
penciptaanya, Alloh SWT berfirman:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Qs. Adzariat: 56)
Beribadah, itulah tujuan penciptaan kita,
kemudian masalah dunia yang kita mencarinya dengan segenap kemampuan
yang kita miliki itu merupakan sarana untuk beribadah kepada Alloh SWT.
Wahai manusia, berpikirlah dengan akal yang
kita miliki, siapa saya? Mengapa saya dilahirkan? Mengapa saya ada? Apa
tujuan semua ini? Berpikirlah sejenak di tengah gemerlapnya dunia,
semoga Alloh swt meneguhkan keimanan kita dan menjadikan kita sebagai
penduduk surganya, Aamiin.
Wallohua’lam (Agus)
Mataram, 09 November 2012 Pukul 1:12 Am
Post a Comment