Mengatur Minimum Ventilasi Pada Kandang Closed Housed


Kali ini sesuai judul yg ditulis di atas, kita akan membahas sedikit tentang minimum ventilasi pada kandang broiler systen tertutup atau bahasa kerennya kandang Closed Housed (CH), di mana kandang model ini sudah ramai 10 tahun terakhir khususnya di pulau Jawa dan terus muncul pemain-pemain baru dengan system kandang seperti ini.

Kandang CH sendiri merupakan kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak. Tujuannya ialah untuk menyediakan udara dan iklim yang kondusif bagi ternak sehingga meminimalisasi tingkat stress.

Untuk menyediakan kondisi kandang yg nyaman di dalamnya, kandang CH perlu manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan di wilayah lokasi kandang, artinya setiap wilayah dengan kondisi lingkungan yang berbeda maka manajemen pengoperasian kandang juga berbeda termasuk salah satunya pengaturan ventilasi undara. 

Banyak kasus ayam bersin atau dikenal di kalangan peternak maupun di kalangan Technical Service (TS) ayam Cekres, biasa di masa pemeliharaan awal maupun akhir, tetapi lebih sering ditemukan kasus terjadi di minggu kedua dan ketiga masa pemeliharaan di mana system intermiten blower masih diterapkan. Tak jarang di group-group komunitas banyak teman-teman menanyakan solusi untuk mengatasi kasus seperti ini, banyak juga yang mengatakan bahwa ini dilema kandang-kandang CH.

Ayam cekres sendiri biasanya terjadi karena adanya iritasi di dalam saluran pernapasan, iritasi ini disebabkan oleh kadar amoniak (NH3) di dalam kandang melebihi batas maksimal sehingga terhirup oleh ayam, untuk di kandang CH biasanya disebabkan karena manajemen ventilasi yg kurang tepat, dalam artian pengaturan jeda hidup dan mati blower (Intermiten) tidak pas dengan kadar amoniak yang dihasilkan dari feses di dalam kandang. Sederhananya jumlah produksi amoniak tidak seimbang dengan waktu pembuangan udara oleh blower dari dalam ke luar kandang. 

MENGATUR INTERMITEN

Untuk dapat mengatur intermiten dengan baik bisa dilakukan dengam dua cara, pertama dengan cara natural dan yang kedua dengan alat tester Amoniak, Oksigen dan Co2. 
Pertama dengan cara natural yaitu kita  bisa menggunakan indra penglihatan dan penciuman serta melihat respon dan tingkah laku ayam di dalam kandang. Cara ini sedikit sulit dilakukan karena butuh pengalaman panjang bertahun-tahun, harus peternak yang berpengalaman dan memgerti pola tingkah laku ayam, faham apa yg diinginkan ayam dan faham tentang respon ayam terhadap kondisi di dalam kandang, dengan kefahaman tersebut diharapkan bs mengambil kesimpulan untuk mengatur intermiten blower yang tepat.

Kedua, dengan menggunakan alat, di sini yang akan kita bahas yaitu menggunakan alat Co2 tester, mengapa alat ini? Ya karena harganya yang masih cukup terjangkau dibandingkan dengan amoniak tester ataupun O2 tester. Parameter yang akan kita gunakan untuk menvatur ventilasi yang teoat di si i adalah kadar Co2 di dalam kandang, yang kita asumsikan co2 bernading lurus denga  kadar nh3 di dalam kandang. 

Batas toleransi kadar co2 di dalam kandang kisaran di angka maksimal 700 ppm, jika melebihi angka ini, ayam cenderung menghirup amoniak yang lebih banyak ketimbang udara segar yang pada akhirnya menyebabkan iritasi oada saluran oernapasan dan efek terburuknya bs keracunan apabila tdk ada pergerakan udara sama sekali.

Langkah yang harus kita lakukan adalah menstandarkan intermiten sesuai tabel manajemen pemeliharaan. Letakan co2 tester kira2 30 cm dr sekam atau litter, amati angka yang muncul mulai blower mati hingga blower hidup lagi. Nah di sini yang ingin kita cari adalah angka co2 kisaran di angka 500-600 ppm saat itu juga blower harus sudah membuang udara, terus ulangi hingga mendapatkan jeda off blower yang optimal, tidak terlalu cepat on juga tidak terlalu lama off. 

Setelah mendapatkan angka menit intermiten yang tepat maka diharapkan kendala amoniak yang menumpuk di dalam kandang ketika masa intermiten bisa diatasi, artinya kita sudah berhasil mendapatkan ventilasi mininum di dalam kandang. Hal ini bs berubah tergantung umur ayam, karena ada kaitannya dengan produksi feses harian. Disarankan untuk dilakukan pengecekan setiap 3 hari sekali saat jadwal iintermiten masih ada di tabel manajemen pemeliharaan. 

 Selamat mencoba. 
Share this article :

Post a Comment

 
Supported by : Agus blogger team | Agus IT
Copyright © 2011. Agus Saputra - All Rights Reserved
Template Development by Agus IT
Proudly powered by Blogger