Pedoman penulisan skripsi (bag 1)

Bagian ini memuat pedoman berkaitan dengan tatacara penulisan skripsi secara lebih rinci, meliputi: bahasa yang digunakan, teknis pengetikan, cara penomoran, pembuatan tabel dan gambar, dan tata cara sitasi nama penulis.
5.1     Ketentuan umum penulisan skripsi

  1. Skripsi harus ditulis pada satu sisi (tidak boleh bolak-balik) kertas HVS 70 g/m2, berukuran A4 (21 x 29,7 cm), dan dijilid rapi dengan menggunakan sampul laminasi kertas buffalo berwarna merah.
  2. Naskah lengkap skripsi disusun dalam bahasa Indonesia yang baku.
  3. Semua kalimat ditulis menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan kata ganti orang dihindari (digunakan kalimat pasif) dan sedapat mungkin menggunakan istilah Indonesia. Apabila, karena sesuatu hal, terpaksa harus menggunakan istilah asing atau istilah daerah, istilah itu harus ditulis miring (italic).
  1. Dalam penulisan skripsi, sebaiknya digunakan kalimat/alinea penyambung antara definisi/teorema yang satu dengan definisi/teorema yang lain, sehingga alur isi skripsi (hasil penelitian) menjadi jelas. Hindari penulisan yang hanya mendaftar definisi, teorema dan lain-lainnya.
  2. Beberapa ketentuan tata tulis berikut perlu diperhatikan dalam penulisan skripsi:
  1. Kata penghubung, misalnya “maka”, “sehingga”, dan “sedangkan” tidak boleh digunakan sebagai awal suatu kalimat.
Contoh penggunaan kata penguhubung yang salah:
............Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam. Sehingga diajukan penelitian dengan judul……………..................................

  1. Penerjemahan kata “where”, “when”, dan “of” dalam bahasa Inggris tidak selalu menjadi kata “di mana”, “ketika”, dan “dari” dalam bahasa Indonesia, tetapi harus diterjemahkan/diartikan dengan tepat, sesuai dengan bahasa Indonesia baku.
Contoh:
This paper describes various methods of enriching the hen’s egg…………...
“Tulisan ini menjelaskan berbagai metode dari pengayaan telur ayam….....”
  1. Perlu diperhatikan bahwa penulisan “ke” dan “di” sebagai awalan, harus dibedakan dengan penulisan “ke” dan “di” sebagai kata depan.
Contoh: …..diletakkan di bawah kandang panggung .
    ……..dimasukkan ke dalam kandang.
    ………jika diperlukan……..
  1. Pemenggalan kata harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baku.
Contoh:  ..........makan-an......bukan maka-nan, atau ma-kanan…
  1.  Bilangan yang mengawali suatu kalimat harus dieja.
Contoh :
.…sebagai hewan percobaan, digunakan kelinci jantan dan betina. Sepuluh ekor kelinci terdiri atas… bukan …, digunakan kelinci jantan dan betina. 10 ekor kelinci …

6.    Simbol atau rumus tidak boleh berada di awal kalimat.
7.    Tanda baca dan penulisan anak kalimat mengikuti ejaan yang disempurnakan (EYD).

5.2     Pengetikan Naskah
Jenis huruf. Seluruh naskah skripsi harus diketik dengan komputer menggunakan jenis huruf yang sama yakni Arial dengan ukuran 11.

Jarak baris.    Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali untuk abstrak, judul tabel, judul gambar, dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 spasi. Rumus diketik dengan jarak spasi sesuai kebutuhan.
Batas tepi. Ditinjau dari tepi kertas, batas-batas tepi pengetikan diatur sebagai berikut :

a)    Tepi kiri : 4 cm
b)    Tepi atas, bawah, dan tepi kanan : 3 cm

Pengisian ruang halaman. Ruangan yang terdapat pada halaman naskah sedapat mungkin diisi penuh. Pengetikan dimulai dari batas tepi kiri kecuali alinea baru, persamaan, daftar, gambar, judul, atau hal-hal yang khusus.

Alinea baru.    Alinea baru dimulai pada ketikan ke-6 dari batas tepi kiri ketikan.
Judul Bab, Sub bab, dan Sub-sub bab

a.    Judul Bab ditulis seluruhnya dengan huruf besar (kapital), diketik tebal dengan ukuran 12, dan diatur supaya simetris, dengan jarak 3 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.

b.    Judul Sub bab dicetak tebal tanpa diakhiri dengan titik. Semua kata diawali dengan huruf besar, kecuali kata penghubung dan kata depan. Kalimat pertama sesudah judul sub bab dimulai dengan alinea baru. Judul sub bab bila lebih dari satu baris maka ditulis satu spasi.

c.    Judul Sub-sub bab diketik mulai dari batas tepi kiri dan dicetak tebal, hanya kata pertama diawali huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah judul sub-sub bab dimulai dengan alinea baru.

Rincian ke bawah.     Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, dapat digunakan urutan dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.

Contoh: Terdiri atas 3 bagian, yakni:
a.    Bagian depan
b.    Bagian tengah
c.    Bagian belakang

Letak simetris. Gambar, tabel dan judul gambar atau tabel diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

5.3     Penomoran

5.3.1    Penomoran halaman

a.    Bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul sampai ke abstrak, diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil ditempatkan pada bagian bawah tengah.

b.    Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab I) sampai ke halaman terakhir termasuk daftar pustaka dan lampiran diberi nomor dengan memakai angka Arab pada bagian bawah tengah. 

5.3.2    Penomoran Bab, Sub bab, dan Sub-sub bab

a.    Nomor Bab ditulis dengan huruf Romawi besar.

b.    Nomor Sub Bab ditulis dengan angka Arab sesuai dengan nomor Bab diikuti dengan nomor urut Sub Bab.

c.    Nomor Sub-sub Bab ditulis dengan angka Arab sesuai dengan nomor Sub Bab diikuti dengan nomor urut Sub-sub Bab.

5.3.3    Penomoran  tabel dan gambar

Tabel atau gambar diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai dengan nomor bab diikuti dengan nomor urut tabel atau gambar.

5.3.4    Penomoran  Penomoran Rumus

Nomor rumus ditulis dengan angka Arab di dalam tanda kurung (…) dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan, sesuai dengan nomor urut bab atau sub bab.
Cotoh:   y = bx + a ……………………………………………………………………(2.1)
       
5.4    Sitasi Pustaka.

Pengacuan sitasi pustaka dilakukan dengan sistem nama dan tahun menurut sistem Harvard atau Scientific System. Untuk pencantuman pustaka yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua digunakan nama belakang penulis pertama diikuti dengan dkk. Jika artikel ditulis oleh dua orang, nama belakang kedua penulis harus dicantumkan.
Contoh :

a.    Tanpa nama penulis:
Anonim (1999) menyatakan ….......................................................................atau
Menurut Anonim (1999)..................................................................................atau
...........yang paling berpengaruih adalah suhu dan kelembaban (Anonim, 1999)
b.    Penulis tunggal:
Forbes (1995) menyatakan …........................................................................atau
Menurut Forbes (1995) ..................................................................................atau
........................................…hingga spermatozoa dapat bergerak (Forbes, 1996).

c.    Penulis dua orang:
Steel dan Torrie (1989) menyatakan…...........................................................atau
Menurut Steel dan Torrie (1989)….................................................................atau
…...........dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (Steel dan Torrie, 1989)

d.    Penulis lebih dari dua orang atau dari sumbernya hanya ditulis nama penulis pertama saja:
Perez dkk. (1997) menyatakan bahwa ..........................................................atau
Menurut Perez dkk. (1997) ........….................................................................atau
…....................................................sebagai akibat fermentasi (Perez dkk. 1997)

e.    Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:
Dalam Ferrell (1991), Lamond (1970) menyatakan bahwa......................atau
Lamond (1970) yang disitasi Ferrell (1991) menyatakan….....................atau
…............................tidak mencapai pubertas sampai umur 36 bulan (Lamond, 1970 disitasi Ferrell, 1991).

f.    Jika mengutip/sitasi pustakadari internet :
Cara penulisan sama dengan cara penulisan seperti tersebut di atas.

5.5     Penyajian Tabel dan Gambar   

Perlu diperhatikan bahwa penyajian tabel dan gambar harus memuat semua informasi yang diperlukan secara lengkap dan jelas, sehingga pembaca tidak perlu mencari informasi itu dari uraian naskah. Apabila pada uraian teks dipandang perlu merujuk tabel/gambar tertentu cukup mencantumkan nomor tabel/gambar.

5.5.1     Penyajian tabel

Judul tabel ditulis secara singkat tetapi jelas, dan ditempatkan di atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik dan ditulis dengan tebal. Huruf pertama pada kata pertama judul ditulis kapital, kata selanjutnya dengan huruf kecil. Apabila judul tabel lebih dari satu baris maka harus ditulis satu spasi.

Pada prinsipnya tabel tidak boleh dipenggal. Apabila tabel berukuran cukup besar maka jika diperlukan, ukuran huruf dapat diperkecil tetapi harus tetap mudah terbaca. Apabila tabel terpaksa dipenggal, maka pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan ditulis kata (lanjutan) tanpa judul. Apabila tabel harus dibuat dalam bentuk memanjang kertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran.

Jika tabel dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian terakhir judul. Perkecualian untuk tabel yang memodifikasi beberapa data yang berasal dari berbagai sumber, maka sitasi ditunjukkan dengan simbol pada data dan di bagian bawah tabel dituliskan referensi yang dimaksudkan.
Contoh penyajian tabel diberikan pada Lampiran B.7.

5.5.2    Penyajian gambar

Gambar dalam skripsi meliputi: bagan alir, grafik, peta, foto, dan diagram kerja. Penyajian gambar dalam penyusunan naskah skripsi mengikuti ketentuan berikut.

Judul gambar diletakkan di bawah gambar, tanpa diakhiri dengan titik dan ditulis dengan huruf tebal. Huruf pertama pada kata pertama judul ditulis kapital, kata selanjutnya dengan huruf kecil. Apabila Judul gambar lebih dari satu baris maka harus ditulis satu spasi. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam gambar dan jangan pada halaman lain. Bila gambar disajikan melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar diletakkan di sebelah kiri.

Untuk gambar yang terdiri dari beberapa bagian harus digunakan keterangan urutan menggunakan (a), (b), dan seterusnya, dengan keterangan yang tercakup pada bagian judul gambar. Seluruh gambar harus diatur pada satu halaman yang sama. Untuk gambar berwarna hendaknya dapat dicetak warna atau diatur dengan pewarnaan yang kontras.

Jika gambar dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian terakhir judul gambar. Untuk gambar yang dikutip dari internet, hendaknya diperhatikan resolusi dan ketajaman gambar.
Untuk gambar yang berasal dari hasil scanning harap diperhatikan tingkat resolusi dan ketajaman gambar. Jika diperlukan hasil scan dapat dilengkapi dengan teks tertentu.
Contoh penyajian gambar diberikan pada Lampiran B.8.


5.6     Penulisan Daftar Pustaka

Perlu diperhatikan bahwa pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah pustaka yang benar-benar diacu di dalam skripsi, dengan susunan sebagai berikut :

5.6.1    Daftar pustaka

Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama.
Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya mencorok ke dalam.
Contoh halaman Daftar Pustaka tercantum pada Lampiran B.10.

5.6.2    Penulisan pustaka:

1.    Pustaka dalam bentuk Buku dan Buku Terjemahan
a)    Buku :

Penulis, tahun, judul buku (harus ditulis miring) volume (jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota penerbit .
Contoh:

Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging, Cetakan ke dua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Pearson, A.M. & Gillett, T.A. 1999. Processed Meats, 3rd edn, Aspen Publisher,    Inc., Gaithersburg, Maryland.

b)    Buku Terjemahan:

Penulis asli, tahun buku terjemahan, judul buku terjemahan (harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh: nama penerjemah), tahun penerjemahan, nama penerbit terjemahan dan kota penerbit terjemahan.
Contoh:

Tizard, I. 1998. Pengantar Imunologi Veteriner. Edisi ke-2. Terjemahan: Masduki Partodirejo (2000). Airlangga University Press, Surabaya.

c)    Artikel dalam Buku:

Penulis artikel, tahun, judul artikel (harus ditulis miring), nama editor, judul buku (harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota penerbit.
Contoh:

Hafez, E. S. E. & B. Hafez. 2000. Reproductive Cycle: Horses. In: E. S. E. Hafez & B. Hafez (Eds.). Reproduction in Farm Animals. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.

Hafez, E. S. E. & B. Hafez. 2000. Reproductive Cycle: Horses. Dalam: E. S. E. Hafez & B. Hafez (Eds.). Reproduction in Farm Animals. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
   
   
2.    Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah:

Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya), nomor, volume dan halaman.
Contoh:

Suszko, M.I., Lo D.J., Suh, H., Camper, S.A., Woodruff, T.K. 2003. Regulation of the rat follicle-stimulating hormone betasubunit promoter by activin. Mol. Endocrinol. 17:318-332.

3.    Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah:
a)    Artikel dalam prosiding seminar:

Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring), kota seminar.
Contoh:

Saepuloh, U., Iskandriati, D., Noviana, R., Grant, R., and Pamungkas, J. 2005. Development of Recombinant Protein Vaccine of Simian Retrovirus Type-D Serotype 2 (SRV-2) Envelope Using Baculovirus Expression System, in Proceedings of The 7th ASEAN Science and Technology Week (ASTW), Jakarta, Indonesia, August, pp. 56-64.

b)    Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar:

Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring), kota seminar, dan tanggal seminar.
Contoh:

Sugiarsih, S., Sunarti, D., dan Kismiati, S. 1980. Prestasi produksi kalkun lokal di Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Tentang Unggas Lokal, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.

4.    Pustaka dalam bentuk Skripsi/tesis/disertasi:

Penulis, tahun, judul skripsi, Skripsi/tesis/Disertasi (harus ditulis miring), nama Fakultas/ program pasca sarjana, universitas, dan kota.
Contoh:

Arief. A. H. 1998. Penentuan Output Sapi Madura dari Pulau Madura. SKRIPSI Sarjana Peternakan. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Indriati, V. 2001. Transit Partikel Pakan Tunggal Gliricidia, Kaliandra, dan Jerami Jagung di Saluran Pencernaan Sapi Peranakan Ongole dan Kerbau. Thesis. Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Utomo, R. 2001. Penggunaan Jerami Padi sebagai Pakan Basal: Suplementasi Sumber Energi dan Protein Terhadap Transit Partikel Pakan, Sintesis Protein Mikrobia, Kecernaan, dan Kinerja Sapi Potong. Disertasi. Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

5.    Pustaka dalam bentuk Laporan penelitian:

Peneliti, tahun, judul laporan penelitian, nama laporan penelitian (harus ditulis miring), nama proyek penelitian, nama institusi, dan kota.
Contoh:
Depamede, S.N., & Rosyidi, A. 2007. Studi Mekanisme Penghambatan Proliferasi Sel Limfosit Mencit oleh Isolat Ekstrak Testis Sapi Bali. Penelitian Fundamental Dikti, Universitas Mataram, Mataram.

Ionesco, J. 2001, ‘Federal election: new Chipp in politics’, Advertiser 23 October, p.10.

6.    Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar:

Penulis, tahun, judul artikel, nama surat kabar (harus ditulis miring), nama surat kabar, tanggal terbit dan halaman.
Contoh:
Ionesco, J. 2001. ‘Federal election: new Chipp in politics’, Advertiser 23, October, p.10.

7.    Pustaka dalam bentuk Dokumen paten:

Penemu, tahun, judul paten (harus ditulis miring), paten negara, Nomor.
Contoh:
Tadayuki, O., Kazuhisa, Y. & Atsushi, N. 1999. Hard butter composition and its production, Japanese Patent 99–78710.

8.    Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet (sedapat mungkin hindari pustaka dari internet tanpa nama penulis):

a)    Artikel majalah ilmiah versi online (Internet)

Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.
Contoh:
Nagata, S. 1997. Apoptosis by death factor. Cell  88:355-365. View this article via: PubMed CrossRef

Shibata, M., Hisahara, S, Hara, H, Yamawaki, T. Fukuuchi, Y, Yuan, J., Okano, H., and Miura, M. 2000. Caspases determine the vulnerability of oligodendrocytes in the ischemic brain. J. Clin. Invest. 106(5): 643-653. doi:10.1172/JCI10203.


b)    Artikel umum

Penulis, tahun, judul artikel, alamat website (harus ditulis miring), diakses tanggal
Contoh:
desJardins, M 1998, How to succeed in postgraduate study, Applied Ecology Research Group, University of Canberra, http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm, viewed (dikutip) 26 April 2001

Lung Cancer 2004, msn Health, viewed (dikutip) 12 June 2004, <http://content.health.msn.com/condition_center/lung_cancer/default.htm>.

CATATAN :
  1. Nama penulis lebih dari satu kata
Jika nama penulis terdiri atas 2 nama atau lebih, cara penulisannya menggunakan nama keluarga atau nama utama diikuti dengan koma dan singkatan nama-nama lainnya masing-masing diikuti titik.
  1. Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama utama atau nama keluarga yang diikuti dengan singkatan, ditulis sebagai nama yang menyatu.
Contoh : 
Mawardi A.I. ditulis : Mawardi, A.I.
William D. Ross Jr., ditulis Ross Jr., W.D.
  1. Nama dengan garis penghubung
Nama yang lebih dari dua kata tetapi merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dirangkai dengan garis penghubung.
Contoh : 
Ronnie McDouglas ditulis : McDouglas, R.
Hassan El-Bayanu ditulis : El-Bayanu, H.
Edwin van de Sart ditulis : van de Sart, E.
  1. Penulisan gelar kesarjanaan
  2. Gelar kesarjanaan dan gelar lainnya tidak boleh dicantumkan dalam penulisan nama, kecuali dalam ucapan terima kasih atau prakata.
  1. Gunakan istilah “Anonim” untuk referensi tanpa nama penulis.
Contoh : 
Anonim. 1999. Beternak Sapi Perah. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
  1. Dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus dicantumkan tidak boleh menggunakan dkk. atau e.t al.
Insya Allah bersambung...
Share this article :

+ comments + 1 comments

December 6, 2014 at 12:27 AM

Penasaran ama sambungannya akhi...kapan kira2 dikeluarkan...hehe

Post a Comment

 
Supported by : Agus blogger team | Agus IT
Copyright © 2011. Agus Saputra - All Rights Reserved
Template Development by Agus IT
Proudly powered by Blogger