Pentingnya Manajemen Ventilasi pada Broiler



Jumaat, 24 November 2017 - Masalah ventilasi merupakan salah satu tantangan yang paling umum dihadapi oleh para peternak broiler baik kandang open house maupun close house. Broiler harus dengan mudah mencapai potensi genetik dan ekonomi saat proses pemeliharaan di lingkungan yang terkontrol secara khusus yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ayam. Sistem ventilasi dirancang untuk secara otomatis mengelola lingkungan ayam sesuai kebutuhannya, terutama selama masa brooding. Apakah Anda menggunakan sistem lorong (dihisap oleh blower) dan tirai naik turun atau kombinasi keduanya, ventilasi diperlukan untuk menciptakan lingkungan optimal yang dibutuhkan broiler untuk tumbuh dan berkembang selama setiap tahap pertumbuhan.

Sistem yang tepat tidak hanya memastikan sirkulasi udara yang memadai di seluruh kandang, tapi juga mengurangi kelembaban berlebih yang bersumber dari sekam / litter, mempertahankan kadar oksigen dan mengurangi karbondioksida, dan mengatur suhu di dalam kandang.

1. Pertahankan Kualitas Udara

Persyaratan utama dari setiap sistem ventilasi yaitu minimal memenuhi permintaan oksigen ayam broiler modern dan untuk memastikan sirkulasi udara yg cukup ke seluruh kandang. Oksigen sangat dibutuhkan untuk produksi panas tubuh maupun metabolisme nutrisi yg sangat penting untuk pertumbuhan. Selama periode minggu pertama, karbon dioksida terutama yang dihasilkan dari pembakaran pemanas khususnya dari elpiji dan dari anak ayam itu sendiri. Sistem pernafasan ayam pada kapasitas penuh pada suhu kenyamanan. Seiring suhu lingkungan turun, anak ayam harus menghirup kadar oksigen jauh lebih tinggi agar tetap nyaman. Sistem ventilasi menghilangkan karbon dioksida dan memasok oksigen untuk anak ayam untuk mengembangkan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) yang sehat dan untuk mencegah masalah seperti asites (kekurangan oksigen dalam kandang).

2. Kurangi Kelembaban Berlebih

Sistem ventilasi minimal bertanggung jawab untuk menghilangkan kelembaban berlebih dari sekam / gabuk. Ayam broiler modern saat ini mengkonsumsi air hampir dua kali lebih banyak pada umur 28 hari daripada moyang mereka 25 tahun yang lalu. Sekitar 75 persen air yang dikonsumsi setiap hari dilepaskan sebagai uap dari sistem pernafasan atau disimpan bersamaan dengan tumpahan air minum.

Sekam / Gabuk di kandang berfungsi seperti spons. Jika sistem ventilasi tidak bisa mengikuti kelembaban yang tersimpan di sekam, permukaan sekam akhirnya lembab dan licin. Begitu kelembaban mencapai permukaan, tidak ada air yang bias dilepas dan kondisnya tidak bisa dibalik. Ini merupakan lingkungan yang berbahaya dan tidak sehat, menghasilkan muatan bakteri yang sangat tinggi, bau amoniak, peluang serangga dan bahkan bakteri berkembang. Namun, pengelolaan tingkat kelembaban yang tepat harus memastikan tingkat oksigen dan karbon dioksida yg tepat.

3. Mengatur Suhu

Fungsi ketiga dari sistem ventilasi yaitu minimal menjaga distribusi suhu udara yang tepat di dalam kandang. Anak ayam belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri sampai usia 14 hari, dan karena itu yang bertanggung jawab penuh adalah pemanas.

Selama tujuh hari pertama, normalnya doc akan berkembang lebih dari empat kali dari berat awal (40 x 4 = 160 g). Ini merupakan satu-satunya kesempatan untuk mencapai pertumbuhan seperti itu dalam satu minggu. Namun, jika doc kedinginan, mereka kurang aktif dan mereka tidak makan. Jika mereka tidak makan, mereka tidak tumbuh. Menjaga anak ayam tetap hangat dan memastikan pakan tambahan yang memadai, akses ke air minum dan ventilasi minimum yang baik merupakan faktor penting untuk menentukan kinerja keseluruhan populasi.

Diterjemahkan dari artikel www.cobb-vantress.com
Share this article :

Post a Comment

 
Supported by : Agus blogger team | Agus IT
Copyright © 2011. Agus Saputra - All Rights Reserved
Template Development by Agus IT
Proudly powered by Blogger