MENGELOLA STRESS PADA TECHNICAL SERVICE


Foto diambil pada tgl 8 Agustus 2016
Sedikit pengantar dari saya, tulisan di bawah ini sebagian besar isinya sudah tidak relevan lagi dengan tugas-tugas Technical Service (TS) saat ini (2017). dalam artian sudah tidak seberat lagi seperti yang disebutkan pada tulisan tersebut. Untuk saat ini cakupannya mungkin lebih "ringan" dan secara garis besarnya, anda dapat mebaca tulisan saya sebelumnya di sini.  
 ---------------------------------------------------------------------     
Oleh     : Dedy Kusmanagandi
Sumber : www.dedykusmanagandi.blogspot.co.id

Jangan mempercayakan penangana ayam stress kepada TS yang stress. Bisa – bisa ayam menjadi bertambah atau pemiliknya tertular stress. Apalagi ayam stress sangat rentan terhadap serangan penyakit, bila penanganan tidak dilakukan dengan baik maka biaya yang keluar akan membengkak.

Bila salah satu gejala ayam stress adalah dehidrasi dan gangguan pencernaan, maka demikian pula halnya dengan TS yang stress, dia sering mengalami gangguan pencernaan. Gejala lainnya adalah sakit kepala, susah tidur, otot yang mengejang, serta ketegangan yang dapat terlihat secara fisik ataupun psikis,  karena ketegangan yang meningkat tersebut. Maka gejala berikutnya yang sering terlihat adalah merokok terus – menerus, minum miras atau aktivitas lain yang dapat mengendorkan urat syaraf sejenak seperti pergi ke Night Club, karaoke, atau bahkan ke Panti Pijat.

Jenis pekerjaan sebagai Technical Servise memeng diakui rawan stress. Apalagi bekerja pada perusahaan dengan “Target Tinggi”  dengan pola manajemen tidak menggunakan hati ( TMH ) yang merupakan salah satu ciri dari Manajemen Otokratik.

Chief Executif Officer ( CEO ) sebuah perusahaan adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam pembentukan budaya perusahaan ( Corporate Culture ). Dan budaya perusahaan adalah faktor yang menentukan kerentanan karyawan terhadap stress. Setiap orang secara alami pernah terserang penyakit stress, yang membedakannya adalah lamanya seseorang terkena cekaman,  tingkat cekaman, serta resistensi atau daya tahannya.

Technical Service adalah salah satu jabatan yang memiliki tugas yang bervariasi, bergantung kepada jenis perusahaan dan manajemen perusahaan – khususnya Departemen Layanan Teknis ( Technical Servise Departemen ) atau bagianyang mengatur orang – orang lapangan tersebut, mulai dari penetapan strategi, penentuan Gugus Tugas ( Job Disk ). Penetapan anggaran, Pembagian area, Supervisi, sampai kepada Evaluasi pelaksanaan tugasnya.

Tujuan keberadaan Technical Service ( TS ) adalah menjangkau calon kosumen, optimalisasi produk dan jasa, menghasilkan penjualan, dan mengembangkan hubungan ( Advokasi ). Maka untuk mencapai tujuan ini manajemen menyusun gugus tugas dan standar yang harus dicapai dalam tenggang waktu (Dead Line) tertentu. Adanya tenggang waktu dalam mengejar target inilah sebenarnya yang menyebabkan timbulnya stress. Apalagi bila ada sangsi atau resiko bila target atau standar hasil kerja tidak tercapai. Namun demikian tidak semua perusahaan menerapkan target volume tertentu dalam gugus tugas yang harus diemban oleh seorang Technical Service. Ada tugas umum yang hamper semua perusahaan di bidang peternakan relative sama, dan adapula tugas khusus yang diberikan oleh perusahaan pada posisi tertentu, karena pertimbangan yang bersifat teknis.

Namun demikian tidak semua perusahaan menerapkan target penjualan pada tingkat volume tertentu dalam gugus tugas yang harus diemban oleh seorang Technical Service. TS seperti ini dikategorikan sebagai All Round Technical Service karena tugas rangkapnya sebagai ujung tombak penjualan. Sedang pada kelompok lain ada TS yang tidak memiliki tugas langsung dalam penjualan dan hanya melakukan aktivitas komunikasi pemasaran. Namun demikian tetap saja, salah satu tolak ukur keberhasilan kedua jenis TS tersebut adalah perkembangan penjualan di area yang merupakan tanggung jawabnya.

Dengan demikian maka dapat dikatakan tugas umum TS pada semua perusahaan di bidang peternakan relative sama, dan yang membedakannya adalah tugas khusus yang diberikan oleh perusahaan pada posisi tertentu, karena pertimbangan yang bersifat individual.

Tugas umum seorang TS adalah memberikan layanan teknis terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Kalimat sederhana ini dalam pelaksanaannya di lapangan ternyata berkembang biak menjadi berbagai aktivitas yang sangat menyita waktu, pikiran, perasaan dan berbagai pertimbangan. Tentu saja keragaman tugas ini juga sangat dipengaruhi oleh karakteristik bisnis, tingkat kompetisi, serta posisi suatu perusahaan dalam pentas persaingan bisnis. Perusahaan yang unggul dalam pengelolaan sumber daya manusianya sudah dapat dipastikan sangat memahami tingkatan stress pada karyawannya, karena stress pada karyawan sebenarnya bukan harus dihilangkan, melainkan dikelola agar karyawan tetap sehat dan produktif.

Sebaliknya perusahaan yang hanya samara – samara mengenai pemahaman stress management sering kali keliru dalam menerapkan standar “ Punish and Reward “, atau bahkan mungkin dalam menentukan langkah awal guna menumbuhkan motivasi dan hasrat berprestasi. Pemahaman yang dangkal mengenai karakter dan kepribadian seseorang mudah melahirkan keputusan yang dapat menimbulkan stress. Demikian pula halnya dengan kemampuan dan teknik komunikasi yang terbatas. Selain dapat menimbulkan salah persepsi, pada tingkat tertentu malahan dapat menciptakan konflik.

Tugas khusus yang dibebankan kepada seseorang TS biasanya timbul karena keterampilan atau kelebihan tertentu yang dimilikinya, baik yang berupa talenta, ataupun karena sudah terlatih dalam melakukan aktivitas tertentu. Tugas – tugas khusus tersebut antara laian berupa tugas tugas supervisi, intelegen, riset lapangan, penulisan atau copy writing, melobbi birokrat, atau menjadi penceramah karena teknik berpidatonya yang baik. Tugas – tugas khusus tersebut relative termasuk “Tugas Berkelas” dan cukup membanggakan para TS namun tugas khusus lain seperti menagih piutang kepada penunggak yang bandel, melindungi pelanggan dari ancaman kekerasan, membantu menjual hasil ternak berupa ayam dan telur, atau entertainment relasi  ke tempat remang – remang bagi sebagian TS sungguh merupakan pekerjaan yang tidak mudah, dan dapat menimbulkan ancaman stress setiap saat. ( dkg )
Share this article :

Post a Comment

 
Supported by : Agus blogger team | Agus IT
Copyright © 2011. Agus Saputra - All Rights Reserved
Template Development by Agus IT
Proudly powered by Blogger