Palangkaraya, 15 Agustus 2015 - Judul yang aneh memang dari tulisan ini, ya memang begitulah keadaanya tidak mungkin dibuat-buat, bagaimana tidak... jika boleh dibilang, lebih sulit mengurus Ayam broiler ketimbang mengurus bayi. Saya katakan demikian sebagai akibat dari sakitnya ayam peternak yang saya bina pada Periode kali ini, harusnya pada musim kemarau peluang ayam untuk sakit harusnya kecil, tapi pada kenyataanya beberapa kandang terkena CRD atau infeksi saluran pernapasan, bikin stress.
Efek dari "musibah" ini bukan hanya sebatas pada peternak, ayam atau juga saya sebagai Technical Service (TS), tetapi beresiko besar juga untuk kandang peternak yang saya bina lainya, jika TS tidak hati-hati, bukan tidak mungkin penyakit yang menyerang kandang peternak yang sudah terifeksi akan menyebar ke kandang lainya melalui pakan transfer, sepatu / sendal serta pakaian yang digunakan TS.
Selain itu, kondisi ini juga berdampak buruk pada psikologis peternak dan khususnya TS, sebagai orang lapangan yang harus keliling dari satu kandang ke kandang lainya, TS harus lebih ekstra hati-hati dari biasanya, pakaian yang digunakan untuk berkunjung ke tempat ayam sakit besoknya wajib tidak digunakan untuk berkunjung ke kadang ayam yang sehat, artinya harus rajin cuci pakaian.
Yang lebih menjengkelkan, anak kandang selalu mencari kambing hitam dan tidak mau disalahkan, karena kasus CRD biasanya disebabkan oleh kesalahan manajemen petugas kandang, serajin apapun TS datang ke kandang untuk memantau manajemen namun tidak diimbangi dengan petugas kandang yang sigap hasilnya tetaplah 0%.
Kondisi seperti ini membuat TS pusing ditambah lagi laporan kematian setiap harinya harus dikirim ke pimpinan, tetapi mau bagaimana lagi, ini sudah menjadi kewajiban TS bagaimanapun kondisi lapangan TS harus tetap bisa tersenyum dan bertanggung jawab, bertanggung jawab kepada peternak, pimpinan dan yang paling utama bertanggung jawab kepada Allah. Demikian cerita hari ini, semoga bermanfaat.
Post a Comment